Fordisma (Rasionalisasi Isu Tetap BEM Kema)
Komisi I seperti komisi lainnya di BPM Kema Unpad memiliki tugas menampung aspirasi, legislasi dan pengawasan terhadap kinerja BEM Kema Unpad. Khusus untuk pengawasan, Komisi I mengawasi Departemen Kebijakan Publik, Departemen Dalam Negeri, Departemen Kominfo, dan Departemen Luar Negeri BEM Kema Unpad. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa keempat departemen tersebut lebih bersifat 'wacana', dalam pengertian memiliki jobdesc yang membahas dan menyikapi persoalan internal kampus sampai pada permasalahan-permasalahan skala nasional.
Untuk mempermudah kinerjanya, (dus menampung aspirasi mahasiswa Unpad) Komisi I BPM Kema Unpad mengagendakan sebuah pertemuan rutin yang disebut Fordisma Unpad. Fordisma Unpad adalah kependekan dari Forum Diskusi Mahasiswa Universitas Padjadjaran, di mana forum ini diselenggarakan sebagai upaya mengumpulkan aspirasi mahasiswa terkait berbagai permasalahan. Permasalahan yang dibahas Fordisma Unpad bisa mengenai ihwal internal kampus atau pun persoalan yang berkembang di luar kampus.
Hal ini sangat penting karena di satu sisi fungsi BEM yang di dalam Bab IV Pasal 32 Ayat (1) AD-ART Kema Unpad berwenang untuk mewakili mahasiswa baik ke dalam maupun ke luar Unpad, dan di sisi lain hal itu sering terhambat pada proses konsolidasi di internal lembaga kemahasiswaan unpad. Untuk itu perlu adanya saling keterkaitan, antara wacana dan aspirasi yang ada di mahasiswa Unpad dengan wacana yang diangkat baik oleh BEM atau pun BPM Kema Unpad. Hal ini sangat penting karena sifat persoalan atau isu yang terus bergulir (baca; dinamis). Dan di sinilah letak strategis Fordisma, yang perlu ditekankan juga bahwa forum ini tidak hanya diperuntukan sebagai wadah perwakilan organisasi kampus, namun terbuka untuk seluruh Mahasiswa Unpad yang ingin menyampaikan aspirasi dan pandangan-pandangannya.
Untuk memulai agenda itu, pada hari Selasa 29 Maret 2011 kemarin dilaksanakan Fordisma di sekretariat BPM Kema Unpad untuk kali pertama. Pada awal diselenggarakannya Fordisma mengangkat tema “Rasionalisasi Isu tetap BEM Kema Unpad”. Sebagai pihak pembicara dari BEM hadir Wakil Presiden Kema Unpad Randy Purnama dan Menteri Luar Negeri Irfan. Walaupun publikasi dirasa masih kurang namun tak kurang dari 10 perwakilan lembaga fakultas, beberapa perwakilan UKM, serta beberapa orang mahasiswa non lembaga turut hadir meramaikan Fordisma
Topik mengenai rasionalisasi isu ini diangkat karena BEM Kema selama satu periode ke depan, selain akan menanggapi beberapa persoalan atau isu kondisional (isu responsif), juga telah merencanakan pengkajian dan penindaklanjutan terhadap beberapa isu. Beberapa isu yang dipaparkan pihak BEM di antaranya: untuk Triwulan I difokuskan pada Isu Bandung Hijau (masalah lingkungan di Kota Bandung, diskusi terbuka Gampar, BBM (Belajar Bareng Mereka) dan Kastrat Visibel. Triwulan ke II fokus pada agenda Indonesia Bangkit (17-21 Mei), Sumedang berbicara (permasalahan APBD Sumedang). Dan pada Triwulan III fokus pada Refleksi 2 tahun pemerintah ‘Evaluasi Pemerintahan SBY’.
Selain itu dipaparkan juga oleh Menteri Luar Negeri BEM Kema Unpad mengenai alur atau mekanisme jika BEM Kema Unpad akan melakukan sebuah aksi (baca: demontrasi). Di mana secara garis besar dikatakan bahwa: setelah melakukan kajian Departemen Kebijakan Publik rekomendasi aksi diberikan kepada Presiden Kema, setelah disetujui diteruskan oleh Departemen Dalam Negeri untuk melakukan konsolidasi dan rasionalisasi dengan BEM Fakultas, Departemen Kominfo mempublikasikan, dan tugas Departemen Luar Negeri yang mempersiapkan segala kebutuhan aksi di lapangan.
Dari dua paparan umum itu ternyata para peserta yang hadir di Fordisma, merasa kurang puas dengan rasionalisasi yang diberikan BEM. Para peserta menganggap bahwa apa yang dipaparkan lebih ke persoalan pemaparan agenda BEM Kema, bukan alasan yang jelas mengenai sebab-musabab dipilihnya beberapa isu itu. Namun dari pihak BEM menampik (wakil presiden dan Menlu), dengan mengatakan bahwa isu tersebut diangkat karena sangat krusial dan berhubungan dengan agenda stabilitas nasional di ranah Ekonomi, Politik dan Hukum.
Dari pertanyaan mendasar tadi kemudian bergulir ke pertanyaan dan pernyataan teknis, misalnya tawaran isu yang lebih strategis seperti isu kesehatan (dari perwakilan BPM FKG dan FIK), soal Kependudukan (LPPMD), sampai pada pertanyaan mengenai bagaimana mekanisme rasionalisasi; konsolidasi; dan publikasi setiap isu. Namun berulangkali dari pihak BEM memaparkan hal yang sama dengan apa yang telah dipaparkannya di awal diskusi.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan beberapa hal penting, di antaranya: (1). mengenai sudut pandang yang beragam dari berbagai elemen mahasiswa mengenai prioritas isu, (2). Teknis pengkajian serta tahap-tahap rasionalisasi dan konsolidasi terhadap internal lembaga kemahasiswaan Unpad yang harus lebih masif. Hal itu kemudian diakui oleh pihak BEM dengan menjadikan pandangan dan aspirasi yang ada di Fordisma sebagai input bagi pelaksanaan agenda BEM berikutnya, khususnya mengenai pelaksanaan kajian dan sosialisasi isu.
Dan harus kita akui bersama juga, bahwa rasionalisasi yang diberikan oleh BEM Kema Unpad di Fordisma mengenai berbagai isu, sehingga belum bisa melakukan penelaahan terlalu mendetail. Hal yang harus kita lakukan kemudian adalah mengawasi dengan berpartisipasi pada setiap konsolidasi dan rasionalisasi isu yang diangkat BEM Kema Unpad, agar “suara” yang ke luar adalah “suara mahasiswa unpad” yang digodog dengan cara demokratis. Salam Mahasiswa.
NB : Jangan lupa untuk mengikuti Fordisma berikutnya yang membahas soal anggaran kemahasiswaan di Kema Unpad. Saran dan Kritik mengenai Tema Fordisma ke 085624712004 atau ke -email BPM-
Notulesi Fordisma (Forum Diskusi Mahasiswa)
“Rasionalisasi isu tetap BEM Kema Unpad”
Selasa, 29 Maret 2011
Pukul 16.00 – 17.30
Sekretriat BPM Kema Unpad
Agenda Isu BEM Kema Unpad:
Triwulan I
1. Bandung Hijau
- Terkait masalah lingkungan yang ada di Bandung
- Sasaran : Mahasiswa Unpad, LSM yang ada di Bandung
- Bentuk : Diskusi Publik (di Bulan April)
- Diharapkan mampu memberikan solusi permasalahan lingkungan yang ada di Bandung.
2. Diskusi Gampar
- Terkait masalah hukum dan pemberantasan korupsi
- Kerjasama dengan stakeholder yang terkait di bidang hukum
- Bentuk: diskusi terbuka
3. BBM (Belajar Bareng Mereka)
· Triwulan II
1. Indonesia Bangkit (17-21 Mei),
- Terkait pendidikan, ekonomi, dan hukum
2. Sumedang berbicara
- Terkait APBD Sumedang
· Triwulan III
1. Refleksi 2 tahun pemerintah ‘Evaluasi Pemerintahan SBY’
Pertanyaan:
1. Abi, FPIK. Apakah tidak ada kajian yang lebih khusus selain membahas isu lingkungan?
2. Adi, FKG. Kenapa tidak ada isu tentang kesehatan?
3. Nadira. Niat awal memilih kajian bertemakan lingkungan, hukum, dan ekonomi seperti apa? Dan apa solusi yang bisa kalian berikan untuk permasalahan-permasalahan yang ada di tiga bidang itu?
4. Rina LPPMD. Gimana kalau membahas tentang ledakan penduduk, karena menurut saya itu salah satu kajian yang perlu dibahas.
5. Fika, FIK. Tujuan utama mengadakan kajian, apakah hanya sekedar program kerja atau memang ada upaya pencerdasan disana? Bagaimana upaya kalian agar seluruh mahasiswa unpad tahu mengenai isu-isu yang kalian bawa?
6. Banyak acara-acara yang mengundang tokoh-tokoh politik, mungkin saja unpad akan dijadikan sarana bagi elit politik untuk masuk ke kampus, lalu bagaimana cara menyaring mereka?
7. Bagaimana teknis acara refleksi pemerintahan SBY?
8. Bagaimana cara BEM untuk berkoordinasi ke tiap-tiap fakultas ?
9. Rasionalisasi aksi bem seperti apa? Soalnya pernah beberapa kegiatan bem tidak ada konfirmasi terlebih dahulu ke bpm.
è Randi. Latar belakang kenapa kita mengambil ketiga tema tersebut karena memang permasalahan itu adalah yang paling krusial, dan itu merupakan tema yang sudah di musyawarahkan dengan BEM SI, dan insya Allah saran teman-teman akan kami tampung.
è Irvan. Jujur saja, sulit sekali berkoordinasi ke semua mahasiswa unpad tentang kegiatan-kegiatan BEM, karena memang tidak ada respon lebih dari mahasiswa kebanyakan. Jadi tolong banget respon dari temen2 untuk selalu terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh BEM ataupun lembaga lainnya.
è Andri. Ada beberapa kegiatan BEM kemarin, misalnya yang tentang lingkungan, tidak ada rasionalisasi sama sekali, bahkan informasi ada aksi baru diterima BPM diberikan beberapa jam sebelum aksi. Nah bagaimana tanggapan BEM mengenai hal ini?
è Irvan. Dalam BEM, ada gerakan responsif, ada gerakan strategis. Gerakan responsif itu adalah kegiatan yang bersifat kondisional, misalnya malem ada berita, bisa saja paginya langsung aksi. Sedangkan gerakan strategis adalah kegiatan yang memang sudah dipersiapkan dari jauh2 hari. Jadi bisa aja kita melakukan aksi tanpa harus ada rasionalisasi terlebih dahulu, karena memang sifatnya responsif. Sedangkan kalau kegiatan yang bersifat strategis, rasionalisasi dilakukan 2 atau 3 minggu sebelum hari H.
è Abi. Mungkin ini masalah internal antara BEM dan BPM, jadi tidak usah dibahas saat ini.
è Fika. Tidak bisa, justru ini harus dibahas, karena kegiatan aksi BEM itu membawa nama Unpad dan kegiatan-kegiatan BEM tersebut harus diketahui seluruh mahaasiswa Unpad. Perlu ada pengawasan dari BPM, karena fungsi BPM sendiri adalah mengawasi seluruh kegiatan BEM tanpa terkecuali. Jadi bagaimana mau bersinergi kalau BEM sendiri tidak bisa bekerja sama. Selain itu, kegiatan-kegiatan yang bersifat responsif pun harus tetap dipikirkan matang-matang dan harus ada rasionalisasi kepada seluruh mahasiswa unpad apapun kondisinya, itu resiko bergerak di lembaga universitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar